Istilah krisis identitas tidak lagi asing digunakan. Krisis identitas bisa dipahami sebagai keadaan dimana seseorang bertanya-tanya tentang identitas dirinya.
Apa saja yang termasuk identitas?
Psychology Today menjelaskan identitas bisa termasuk kenangan, pengalaman, hubungan, juga nilai-nilai yang membentuk kesadaran seseorang terhadap dirinya sendiri.
Misalnya seseorang memercayai nilai-nilai agama tertentu sehingga ia mengidentifikasi diri sebagai penganut agama tersebut.
Momen krisis identitas terjadi
Saat seseorang mengalami krisis identitas, ia bisa mempertanyakan hal-hal yang sebelumnya ia yakini tentang dirinya sendiri. Berubahnya peran dan bertambahnya usia dapat menjadi alasan di balik krisis identitas.
Psychology Today menyebutkan bahwa krisis identitas bisa terjadi kapan saja selama seseorang dihadapkan dengan tantangan terhadap kesadarannya pada diri sendiri.
Tidak selamanya tantangan tersebut berujung pada situasi krisis, karena setiap orang memiliki cara responnya masing-masing.
Alasan di balik krisis identitas
Terdapat banyak alasan untuk terjadinya krisis identitas. Setiap orang memiliki latar belakang dan situasi sendiri-sendiri. Namun pada intinya, ada perubahan yang berdampak signifikan atau stressor yang tiba-tiba hadir dalam kehidupan.
Beberapa di antara alasan mengapa krisis identitas datang adalah:
1. Kepergian orang yang disayangi, misalnya keluarga, teman, atau pasangan.
2. Mengalami sakit parah
3. Menikah atau berpisah
4. Memiliki anak
5. Menjadi korban tindak kejahatan
6. Mengalami pemutusan hubungan kerja dan tidak memiliki mata pencaharian
Mengatasi krisis identitas
Menurut Verywell Mind, jika keadaan krisis identitas menyebabkan seseorang tidak bisa menjalani rutinitasnya dengan baik, maka solusi yang bisa dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan jiwa.
Cara ini lebih baik dibanding terpaku pada self-diagnosis dan pada akhirnya justru berspekulasi tentang diri sendiri.
Verywell Mind menjelaskan, langkah yang bisa dilakukan seseorang secara mandiri ketika merasakan krisis identitas diantaranya mengakui dan menerima apa yang dirasakan. Pahami apa yang sebenarnya sedang dirasakan, daripada melakukan judgment pada diri sendiri yang berubah.
Sumber Thumbnail: Paul Garland Illustration