Mengenal Suku Asmat, Kental Kebudayaan Mistis

Suku Asmat terkenal karena kebudayaannya yang masih sangat kental. Berasal dari Provinsi Papua ini mendominasi sebagian besar wilayah tersebut dengan populasi penduduk lebih banyak dibandingkan warga suku lainnya. Keberadaan Suku Asmat di Papua juga lebih populer hingga masyarakat seluruh dunia. Popularitasnya tentu bisa membuat kamu penasaran dengan ciri khas suku Asmat.

 

Agama dan Keyakinan Suku Asmat

Agama suku Asmat saat ini sebenarnya secara dominan yakni Katolik dan Protestan. Namun, beberapa dari mereka juga masih mempercayai hal-hal berkaitan dengan animisme. 

Suku Asmat percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari dunia mistik yang berasal dari keturunan dewa. Mitologi Asmat juga mempercayai bahwa roh manusia tergolong ke dalam 3 golongan: baik, jahat, dan kosong.

Tari-Tarian Khas Suku Asmat

Ciri-ciri Suku Asmat untuk melihat perbedaan mereka dengan suku lainnya di Papua atau daerah lain juga bisa diamati melalui tarian khas. Tarian paling populer yakni Tobe, yang dilakukan saat hendak melakukan perang. Namun, kini tarian tersebut berfungsi untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke tanah mereka.

Alat Musik Khas Suku Asmat

Suku Asmat juga memiliki alat musik khas yang tidak bisa Kamu temui di suku-suku lainnya. beberapa alat musik khas yang selalu dimainkan oleh penduduk Suku Asmat antara lain, Krombi, Tifa, Amyen, Butshake, Fuu Fuu, Yi, Kee dan Paar, dan masih banyak lagi.

Ritual Kematian Unik

Ritual kematian juga dapat dijadikan sebagai ciri-ciri Suku Asmat yang sangat unik. Mereka menganggap bahwa kematian tidak terjadi karena hal alamiah, melainkan gangguan roh jahat. Mayat orang yang meninggal diletakkan pada anyaman bambu dan dibiarkan membusuk hingga sisa tulang-belulang.

Tulang-tulang tersebut kemudian akan dikumpulkan, dan tulang tengkorak diambil untuk dijadikan sebagai bantal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kasih sayang terhadap orang yang meninggal. Ada juga yang dikuburkan di berbagai tempat secara menyebar.

 

Ciri-ciri suku Asmat juga dipengaruhi oleh kehidupan para penduduk pendatang. Bahkan sebagian besar dari mereka kini telah merantau, anak-anak mereka telah disekolahkan dalam sistem pendidikan formal. Meski aksesnya masih kurang memungkinkan.